MATARAM — Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (6/7/2025) sore memicu banjir di sejumlah wilayah. Meluapnya air sungai merendam permukiman warga dan memaksa sebagian dari mereka mengungsi bahkan menyelamatkan diri ke atap rumah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB dalam laporan resminya menyebutkan hujan intensitas sedang hingga lebat mulai mengguyur wilayah Mataram sejak pukul 14.00 WITA, disertai petir dan angin kencang. Sekitar pukul 16.00 WITA, debit air sungai meningkat tajam dan meluap ke wilayah permukiman.
Wilayah terdampak tersebar di sejumlah kelurahan di Kecamatan Sandubaya, Mataram, dan Cakranegara. Di antaranya Kelurahan Swete, Bertais, Kekalik Gerisak, Pagutan Permai, Majeluk, dan Gomong.
Data sementara yang dirilis BPBD pada Senin (7/7/2025) pukul 12.00 WITA menyebutkan, sebanyak 7.714 kepala keluarga (KK) atau 30.833 jiwa terdampak langsung oleh banjir. Dari jumlah tersebut, 15 orang mengalami luka-luka, 9 unit rumah rusak parah, dan 520 jiwa terpaksa mengungsi.
Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga menerjang fasilitas umum. Di antaranya fasilitas kesehatan serta robohnya tembok keliling Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya. Dampak lainnya adalah putusnya satu jembatan, puluhan kendaraan hanyut, serta belasan kantor pemerintahan dan swasta terendam.
Reaksi Cepat Pemerintah dan Solidaritas Warga
Sekretaris Jenderal Pemuda Darul Muhajirin, L. M. Bakir, mengapresiasi langkah cepat yang diambil Pemerintah Provinsi NTB, khususnya Gubernur NTB dalam merespons bencana ini.
“Kami mengapresiasi reaksi cepat dari pemerintah, terutama Bapak Gubernur NTB. Ketika bencana melanda, kami langsung berkoordinasi dengan kawan-kawan untuk memberikan gambaran kondisi lapangan,” kata Bakir.
Ia menyebut sejak pagi pihaknya menerima banyak informasi dari masyarakat yang memerlukan bantuan darurat, khususnya kebutuhan pangan.
“Kondisinya aman, tapi perut belum aman. Itu informasi langsung dari masyarakat,” ujar Bakir.
Melalui jejaring yang dimiliki, Pemuda Darul Muhajirin segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) NTB.
“Alhamdulillah, direspons dengan cepat. Kami ikut membantu mendistribusikan bantuan dari BAZNAS NTB. Kami hanya menjadi penyambung informasi dari masyarakat sehingga bantuan bisa segera tersalurkan,” ucapnya.
Bakir juga menyoroti kehadiran langsung Gubernur NTB di lokasi terdampak. Ia berharap bencana ini menjadi momentum untuk menghadirkan solusi permanen.
“Pak Gubernur benar-benar turun langsung. Semoga ke depan ada solusi permanen dari para stakeholder agar banjir seperti ini tidak terus terulang.”
BPBD NTB bersama instansi terkait terus melakukan pendataan, penanganan darurat, dan distribusi logistik. Sementara itu, dapur umum dan posko pengungsian telah disiapkan di sejumlah titik.
Pemerintah daerah juga tengah mengkaji kerusakan infrastruktur, termasuk perbaikan jembatan dan normalisasi aliran sungai guna mencegah banjir susulan.
Masyarakat diimbau tetap waspada, mengingat curah hujan masih berpotensi tinggi dalam beberapa hari ke depan.